
“Kenapa harus gw?” Begitulah kalimat yg terlintas dibenakku ketika dikabari tentang tugas yang harus aku lakukan untuk beberapa bulan ke depan. Lewat SMS lagi. Kalau yang lain bisa nolak kenapa aku nggak boleh nolak? [Tiga bulan yang lalu]
“Alhamdulillah...” Everything is meant to be. Untung waktu itu aku ‘memaksakan’ diri untuk rela mengerjakan tugasku. Berkat ‘petuah-petuah’ dari senior dan tentunya penyadaran dari istriku tersayang :), aku berusaha mencari hikmah dari tugas itu [Sekarang]
Apa kabar kawan? Sudah lama juga gak nulis di blog ini. Selamat menikmati hari-hari ‘biasa’, setelah melewati hari-hari spesial di bulan Ramadhan dan Syawal. Yang aku tulis di atas itu beneran kejadian kemarin. Tugas apa itu gak usah kita bahas (rahasia perusahaan :)), aku cuma mau cerita enak-enaknya aja. Kalau istilah Andrea Hirata, madunya.
Tugas alhamdulillah bisa dilaksanakan, meskipun diawal ada yang meragukan. Terserah mau dibilang bagus apa jelek. Efek sampingnya, dalam waktu sekitar tiga bulan aku bisa menjelajahi 7 propinsi. Gratis. Meski kadang nombok juga buat beli oleh-oleh. Kalap hehehe...
Surabaya, Jawa Timur
Ini destinasi pertama. Berangkat naik Lion Air, balik ke Jakarta sama.
Tujuan pertama ini istimewa karena penugasannya mendadak banget dan aku sekalian ‘pulang kampung’ hehehe...Pakai tanda kutip karena aku bukan asli sini, tapi saat ini ortu dan adikku ada di kota ini. Siplah...Blessing in Diguise I.
Bandara: OK lah...mirip bandara Perth.
Wisata dadakan: gak sempet.
Makanan: Cuma sempet makan soto daging di jalam A.Yani deket belokan ke arah Gayungsari, Bebek Goreng Jemursari dan Rawon di Taman Bungkul.
Oleh-oleh: bandeng asap, kripik buah-buahan (Malang), petis, pisang ledre.
Kesan: panas & macet.
Batam, Kepulauan Riau
Baru nyampe Jakarta dari Surabaya, besoknya langsung berangkat ke Batam. Berangkat naik Lion (ada mbak2 nyalain HP diatas cuma buat dengerin musik alay...dasar 4L4y), balik naik Garuda (eh..ada headphone buat dengerin videonya, kirain cuma buat penerbangan ke luar negeri aja). Pengalaman pertama ke daerah Sumatra...Blessing in Disguise II. LA, San Diego, Perth, Sydney, Mekah, Madinah, Singapore, Hong Kong, Taipe udah pernah tp pulau-pulau di Indonesia selain Jawa, Bali, Lombok belum pernah. Memalukan. Madura pun belum.
Bandara: kok gak kayak Singapore?
Wisata dadakan: gak sempet, Cuma lihat-lihat toko/ruko di Nagoya yang aku kirain kayak Nagoya di Jepang. Salah besar.
Makanan: Sop ikan Yong Kee (pertamakali makan sop ikan). Enak juga. Biasanya doyannya cuma ikan goreng atau bakar atau asam manis. Sop ikan yang bening gitu gak pernah terlintas sekalipun dipikiranku untuk dipesan. Dipegaruhi temen akhirnya nyobain juga. Beneran enak dan gak amis. Makan seafood di deket dermaga penyeberangan ke Singapore. Enak dan bisa melihat pemandangan malam Singapore yag kerlap-kerlip dengan nelangsa....Ada lagunya: Di sana Terang di sini Gelap.
Oleh-oleh: coklat-coklat produk malaysia (aneh?), parfum-parfum yg gak tau asli tidaknya, keik pisang
Kesan: What have you guys done? Aku denger tentang Otorita Batam dari jaman SD. Bayanganku Batam udah kayak Singapore. Ternyata...
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
YEEAAAHHHH!!! Langsung aja ini merupakan Blessing in Disguise III. Pertama kali ke pulau besar ini. Naik Garuda lagi. Ketemu ‘bolo plek’ (sohib) masa kuliah AO (dipanggil begitu apa karena suka minum Anggur Orangtua ya? Disingkat AO). Dapat temen baru. Pak Tua Baik Hati dari Banjarmasin. How are you Mr. Morgan Freeman? Mirip banget :)
Bandara: panas...toilet problem.
Wisata dadakan: pasar apung
Makanan: soto banjar (gerobak kaki lima di gang deket Ramayana). Pasti asli, otentik dan enak bener.
Oleh-oleh: Ikan Saluang (dikasih AO..thanks bro)
Kesan: Nice people. Pembangunan kotanya jangan ikut-ikutan kota-kota di Jawa dong. Semerawut. Jawa gak punya contoh tata kota yang bagus. Bikin model sendiri. Niru malaysia juga gak papa. Yang penting maju.
Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Perjalanan darat dari Banjarmasin ke Palangkaraya sekitar empat jam. Lancar....Ya iyalah, soalnya dikawal Polisi sampe tujuan. Tiap perbatasan kabupaten /propinsi pengawalnya gantian. Misalnya: Pengawal dari kabupaten A berhenti di perbatasan, dan diseberang perbatasan sudah stand by pengawal dari kabupaten B. Dan semuanya dilakukan tanpa berhenti. Empat kali ganti. Nice coordination. Good job. Kayak orang penting aja kita hehehe.
Di Palangkaraya akhirnya bisa main ke tempat Bulikku. Pertama kali juga nih...Blessing in Disguise IV.
Bandara: kurang bersih
Wisata Dadakan: gak sempet...berendam & sauna aja di hotel.
Makanan: Gak sempet makan makanan khas sini. Pingin ngerasain rotan muda itu sebenarnya. Tapi sempet ditraktir Ketupat Kandangan (makanan Banjar). Gurih.
Oleh-oleh: kerupuk ikan pipih belida, kuku macan (krupuk ikan juga, bukan dari harimau), kaos motif Dayak dan bungkus HP motif Dayak.
Kesan: Panas menyengat. Tapi jalanannya lebar. Nice. Tetap begitu ya. Jangan niru kota-kota di Jawa.
Jambi
Bener-bener berada di tanah Sumatra. Kalo Batam kan di pulau yang terpisah. Blessing in Disguise V.
Bandara: Kecil...Toilet kaya di terminal bis di kabupaten mana gitu...
Wisata Dadakan: Gak sempet
Makanan: Cuma sempet ngerasain sop ceker pingir jalan (makanan khas sini bukan ya?)
Oleh-oleh: Kerupuk-kerupuk ikan, kemplang, lampok dan Mpek-empek (enak juga lho meskipun ada yang bilang gak enak, tp menurut aku dan keluargaku...ENAK).
Kesan: Kota ini perlu cat. Udah pada kusam tuh bangunan-bangunannya.
Bengkulu
Ketemu temen SMP yang sedang ada kerjaan di kota ini. 19 tahun man. Ketemu masih kelihatan ‘orang pare’nya meski lama di bandung. Siplah... Pastinya ini Blessing in Diguise VI.
Bandara: runaway-nya bergelombang
Wisata Dadakan: Rumah Pengasingan Bung Karno (merinding bo) dan pantai Nala(keren lho, cuma belum tergarap aja)
Makanan: soto (pake pala yang aneh rasanya)
Oleh-oleh: makanan yang kurang cocok di lidah terhapuskan oleh makanan-makanan kecil yang aneh-aneh dan enak-enak. Baytat (kaya nastar), manisan terong (kayak kurma), kopi 1001, lampok durian...Sweet....
Kesan: Gara-gara ketemu oknum tak bersahabat, jadi punya stereotype kurang enak. Gw yakin gak semua orang sini kayak oknum itu.
Manado, Sulawesi Utara
Yipiiieee....Blesing in Disguise VII. Pertama kali ke Manado, transit di Makassar, pertama kali ke Sulawesi. Pemandangannya bagus. Ada pantai ada bukit.
Bandara: Lumayan (Sempet transit di Makassar...bandaranya keren lho. Good job)
Wisata Dadakan: gak sempet [- _ -]
Makanan: Babi guling/kecap, paniki, bubur manado (semuanya gak berani nyobain hehehe...). Nasi padang juga akhirnya.
Oleh-oleh: Halua Kenari (paling TOP), Kacang goyang, bagea kenari, manisan pala, kue sagu keju. Ada juga ikan rowa (ikan asap untuk campuran dabu-dabu atau sayur), tapi gak beli karena gak tau cara masaknya.
Kesan: Nice place. Jangan ngikutin model pembangunan kota-kota di jawa ya...