Friday, November 02, 2012

Radio Travellers: Penjelajah Radio...Penjelajah Gelombang (bagian terakhir dari 5 tulisan)


Promo Tour di Sidoarjo
Back to the Map

Kembali ke cerita tentang Radio Travellers. Selepas proyek The Souvenir, menikah, nyelesain S-2 di ECU Perth kemudian tinggal dan kerja di Jakarta, ketemu lagi dengan Rian (Es Teh Tawar). Setelah personil komplit bareng Qeli (bass) dan Budiwan ‘Ucogh’ Nasution (drum), Radio Travellers mulai masuk studio untuk merekam materi. Jadi 8 lagu dalam jangka waktu satu tahun (2008-2009), yaitu: “Ingkari”, “Around You”, “Falling Down”, “M&B”, “Waktu Kita”, “DigDeepDownSong”, “Alright” dan “Sunrise” (ada di www.myspace.com/radiotravellers). 

2 materi lagi belum sempat direkam berjudul  “Alhamdulillah” dan “Abaikan yang Menyakiti”. Kalau ada yang tertarik hubungi aku ya hehehe..

Wawancara & live akustik di DJFM Surabaya
Di radio Prambors Surabaya
Di radio 'ebs' Surabaya
Di radio Istara Surabaya
Lagu-lagu Radio Travellers di jual lewat pestamusik.com. Sempat promo tour radio ke Surabaya dan Sidoarjo. Wawancara dan live akustik di Istara, EBS, DJFM, Prambors Surabaya dll. Edo (gitar) sempat bantu di tour ini. Manggung juga di Sidoarjo. Itu tahun 2009 (http://www.facebook.com/media/set/?set=a.117938319052.98519.534974052&type=3

Performance di Grand Indonesia, Jkt
 Main di acara Indie di Grand Indonesia (http://www.youtube.com/watch?v=YDfrJODsz_w



Tahun 2011, video klip “Waktu Kita” dirilis (ada di http://www.youtube.com/watch?v=3cdPHEbPupI


dan ada info  dari teman kalau lagu Radio Travellers berjudul “M&B” ada di daftar lagu jaringan tempat karaoke terkenal. Siapa yang masukin ya? Sampai sekarang aku gak tau...

Tahun 2012 main di Anniversary program After Hours Metro TV. Tapi off air, gak masuk tipi :) 
Disini Tony Suryanto (gitar) mulai gabung.
A Gig di Anniversary After Hours

Setelah perjalanan lebih kurang 18 tahun di musik, baru tanggal 19 Oktober 2012 lalu, main LIVE di Metro TV di acara 8-11 Show. Asli LIVE...Nggak lipsync ya :) 
Dibantu juga sama Aria Helicam di keyboard. 

Kami berterima kasih atas kepercayaan tim 8-11 Show Metro TV yang ngasih kesempatan kami tampil. You guys are so brave...berani ngundang band indie macam kami. 
 
Yes...finally I can say...Hi, I’m on TV :)

Radio Travellers: Penjelajah Radio...Penjelajah Gelombang (Bagian 4 dari 5 tulisan)


The Souvenir

Balik ke Indonesia, bikin proyek mini album untuk souvenir pernikahanku. Musiknya dibuat bareng Resi dan Tommy (Es Teh Tawar) dan Dicky (Northwave). Jadi 4 lagu yaitu, “Waktu Kita”, “Untuk De’ (Kurasakan)”, “Biarlah Berlalu” dan “Ada Yang Datang Dan Pergi Lagi”. Rian yang tinggal di Jakarta mau bantuin isi gitar tapi karena kesibukannya tidak bisa hadir untuk rekaman di studio White Horse Jogja. Lagu-lagu The Souvenir ada di www.myspace.com/umoja99

Sempat pakai nama UMOJA karena dapat ide dari teman sekost-an di Perth yang dari Kenya (thanks to Anthony Odundo). Umoja adalah kata dari bahasa Swahili berati Spirit of Togetherness. Cocok untuk menggambarkan kebersamaan personil Es Teh Tawar dan Northwave dalam proyek The Souvenir ini. 

 
(to be continued)

Thursday, November 01, 2012

Radio Travellers: Penjelajah Radio...Penjelajah Gelombang (Bagian 3 dari 5 tulisan)



with Fieldy of KoRn
The Journey

Setelah Es Teh Tawar vakum, aku merantau ke US. Aku dengar Resi sempat gabung dengan Popaholic dan Tommy di band Biting. Di US, belum sempat main musik, malah belajar di Language Academy dan belajar bikin video klip di film school di University of Southern California (USC), Los Angeles. Sempet bantuin teman jadi asisten sutradara untuk video klip band metal asal Long Beach bernama Droid. Sempat pula ketemu Fieldy bassist-nya KoRn di konsernya Droid di sekitaran West Sunset Boulevard, Hollywood. Penting banget gitu? Penting dong hehehe

Wong nDeso di LA
Gak sempat bikin band malah belajar salsa dan marengge dari teman-teman latinoku. Mereka dari Venezuela, Mexico, Bolivia dan Brasil. Sungguh pengalaman yang aneh hehehe

Lanjut merantau ke Perth Australia. Sempat bikin band untuk manggung di acara 17 Agustus-an di Perth. Bandnya bernama Eleven Hours. Jadwal latihannya dari jam 11 malam sampai pagi di sebuah studio musik dekat mall Morley. Orang Indonesia semua. 4 cewek, 3 cowok. Beberapa waktu kemudian baru tahu,ternyata pemain gitarnya, Robin, adalah pemain gitar Ten to Five. Eleven Hours manggung sebelum Ten to Five rilis album. (to be continued)

with aboriginal artist