
Picture is taken from http://www.gloucestershire.police.uk/kids_aware/5b.html
Mengutip judul film Drew Barrymore tahun 1999 yang mengisahkan perjuangan dia sebagai jurnalis (Josie Geller) yang ditugasi kembali ke bangku SMA untuk mengetahui gaya pergaulan siswa paling mutakhir. Dia harus menyamar menjadi salah satu siswa dan berusaha bergabung dengan grup siswa populer. Masalahnya waktu jaman SMA pun dia bukan termasuk siswa populer bahkan termasuk siswa yang sering dikerjain oleh siswa lain. Kisah selanjutnya ya seperti Hollywood teen movies lain. Kisah percintaan, kekecewaan, balas dendam, menangnya kebaikan lawan kejahatan. Tapi ada yang menarik dalam dialog Drew di salah satu bagian film itu. Dia mengatakan bahwa hidup itu tidak berakhir di SMA saja. Apa yang dicapai di SMA itu bukan apa-apa dibandingkan tantangan yang harus dihadapi di dunia luar selepas sekolah. Murid paling popular, senior paling galak, jagoan paling gaul yang suka ngerjain atau malakin (bullying) adik kelas, belum tentu survive di dunia luas. Banyak kisah nyata yang menunjukkan bahwa mungkin saja adik kelas yang sering dikerjain itu suatu saat nantinya menjadi satu-satunya orang yang bisa menolong senior galak (yang suka ngerjain waktu sekolah) yang dalam kesulitan. Atau adik kelasnya malah menjadi bossnya di dunia kerja. Semuanya mungkin terjadi. Kalau sudah begitu siapa yang tertawa paling terakhir?
MAPRAS, MAPRAM, PLONCO, OSPEK, ORIENTASI
Senior dan yunior seperti dua kutub yang tidak mungkin disatukan. Dengan alasan tradisi, senior bisa memalak, memaki, bahkan memukul yuniornya. Di lingkungan militer dan yang sok militer istilahnya pembinaan. Yunior didoktrin bahwa kekerasan yang dilakukan ‘turun-temurun’ itu ditujukan untuk meningkatkan disiplin dan kekompakan mereka. Atas nama korps/persaudaraan/geng segala kekerasan hanya menjadi rahasia yang sebenarnya sudah diketahui umum.
Tambahkan ke daftar ini bila kurang…
Kejadian Universitas Nurtanio, STPDN, Sekolah Pelayaran, Oknum Polisi, Oknum Militer, OSPEK SMA/SMP…Sampai ada yang mati. Eh ada juga sekolah pencetak seniman yang punya reputasi OSPEKnya paling galak dan sadis plus jorok…Seniman kok militeristik…
Pemukulan, tendangan dan kekerasan lainnya yang tertangkap kamera (thanks to technology) hanyalah puncak gunung es saja. Kekerasan di lembaga pendidikan atas nama tradisi sudah berlangsung sekian lama dan sedikit yang berusaha menghentikan. Masih sering terdengar di antara teman-teman kita yang dengan bangganya menceritakan ‘kekejaman’ mereka ketika meng-OSPEK adik kelasnya di bangku sekolah atau kuliah. LUCU katanya…
Lihat aja apakah tetap LUCU bila suatu saat nanti orang yang dikerjain habis-habisan itu menjadi atasannya di tempat kerja.
STOP BULLYING!!!
Kata Mbah-Mbah dulu…Jangan sombong…Gusti mBoten Sare/Tuhan Tidak Tidur…
MAPRAS, MAPRAM, PLONCO, OSPEK, ORIENTASI
Senior dan yunior seperti dua kutub yang tidak mungkin disatukan. Dengan alasan tradisi, senior bisa memalak, memaki, bahkan memukul yuniornya. Di lingkungan militer dan yang sok militer istilahnya pembinaan. Yunior didoktrin bahwa kekerasan yang dilakukan ‘turun-temurun’ itu ditujukan untuk meningkatkan disiplin dan kekompakan mereka. Atas nama korps/persaudaraan/geng segala kekerasan hanya menjadi rahasia yang sebenarnya sudah diketahui umum.
Tambahkan ke daftar ini bila kurang…
Kejadian Universitas Nurtanio, STPDN, Sekolah Pelayaran, Oknum Polisi, Oknum Militer, OSPEK SMA/SMP…Sampai ada yang mati. Eh ada juga sekolah pencetak seniman yang punya reputasi OSPEKnya paling galak dan sadis plus jorok…Seniman kok militeristik…
Pemukulan, tendangan dan kekerasan lainnya yang tertangkap kamera (thanks to technology) hanyalah puncak gunung es saja. Kekerasan di lembaga pendidikan atas nama tradisi sudah berlangsung sekian lama dan sedikit yang berusaha menghentikan. Masih sering terdengar di antara teman-teman kita yang dengan bangganya menceritakan ‘kekejaman’ mereka ketika meng-OSPEK adik kelasnya di bangku sekolah atau kuliah. LUCU katanya…
Lihat aja apakah tetap LUCU bila suatu saat nanti orang yang dikerjain habis-habisan itu menjadi atasannya di tempat kerja.
STOP BULLYING!!!
Kata Mbah-Mbah dulu…Jangan sombong…Gusti mBoten Sare/Tuhan Tidak Tidur…
No comments:
Post a Comment