Monday, June 01, 2009

TOLONG...listrik gw mau diputus...(part 1)


“Maaf karena anda belum bayar listrik selama dua bulan maka kami harus melakukan pemutusan sementara”, kata Manusia Listrik.

WHAT??? Perasaan gw udah bayar bulan Mei kemarin (buat pembayaran bulan April). Nah sekarangpun masih tanggal 1 Juni dan udah dianggep nunggak 2 bulan. Kalaupun bulan kemarin dianggep belum bayar, bukannya untuk bulan ini gw masih punya 14 hari untuk melunasinya (jatuh tempo pembayaran tempat gw tgl 15 tiap bulannya).

Setelah mengobrak-abrik laci meja, akhirnya gw yakin perasaan gw gak salah. Istri gw menemukan bukti pembayaran listrik berupa struk ATM Mandoro tertanggal 7 Mei. Kontak hotline 123 dijawab bahwa menurut data mereka saya memang belum bayar listrik. Lho? Struk ATM-nya ada dan di situ tertera bahwa struk ATM itu merupakan bukti pembayaran yang sah. Tapi itu gak berlaku selama di computer mereka belum tercatat. Gw disaranin kontak ke bank gw aja. Katanya bank gw membatalkan transaksi itu. YAAAAHHHHH…gimana sih?

Kurang puas akhirnya datang langsung ke kantor cabang perusahaan listrik…hasilnya sama. Di computer mereka belum tercatat dan struk ATM gw dianggap gak berlaku. Akhirnya dengan berat hati gw bayar lunas untuk 2 bulan sekalian daripada besok datang lagi si Manusia Listrik itu. Sempat juga gw tanya kenapa kok langsung mau diputus listrik gw, kok gak dikasih peringatan dulu. Lebih mengagetkan lagi menurut computer (menurut computer melulu…orangnya gimana?) mereka surat peringatannya sudah dicetak tanggal 26 mei sore sekitar pukul 16 dan dikirim tanggal 27 besok harinya. Tapi gw gak pernah nerima surat peringatan itu…dan lima hari setelah itu listrik gw mau langsung diputus…Satu hal yang agak menghibur adalah petugas di kantor cabang itu melayani dengan baik.

Kelar urusan bayar listrik, gw nurutin saran mereka untuk kontak bank tempat gw bayar listrik lewat ATM. Lebih mengherankan lagi…ternyata transaksi gw aman dan TIDAK pernah dibatalkan. Yang bener yang mana sih? Gw disuruh ke kantor cabang bank itu untuk mengajukan keluhan supaya transaksinya dibetulkan.

Logika gw kok nggak nyambung ya…
Sebagai ilustrasi, A nyuruh B untuk menagih C.
Kemudian C bayar ke B.
Ternyata A belum menerima pembayarannya.
Bukannya A harusnya nanya ke B kenapa kok pembayaran dari C belum masuk.
Kok C yang langsung dikenai sanksi?

Bagaimanakah kisah selanjutnya? Kita lihat besok ya…

No comments: